Harta Karun Soekarno Kenyataan atau Khayalan?

Harta Karun Soekarno Kenyataan atau Khayalan?

Siapa menduga bila negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) ternyata memiliki hutang kepada Indonesia. Jumlahnya fantastis 57 ribu metrik ton emas yang digunakan AS untuk mencetak uang dollar.

Cerita itu tertulis dalam buku Harta Amanah Soekarno karya Safari ANS yang diluncurkan ke pasaran, Rabu (7/5). Safari mengaku, butuh waktu 10 tahun untuk melakukan riset. Hasilnya, jadilah buku Harta Amanah Soekarno. Safari, lewat bukunya, berusaha mengungkap fakta sejarah yang lamat-lamat hilang: perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement.

The Green Hilton Memorial Agreement merupakan salah satu misteri terbesar yang dimiliki Indonesia. Perjanjian antara Amerika Serikat yang diwakili Jhon F. Kennedy dan Indonesia oleh Ir Soekarno tersebut menyatakan bahwa 57 ribu metrik ton emas Amerika berasal dari Indonesia.

Dalam perjanjian tersebut, juga dijelaskan bahwa Amerika Serikat harus membayar royalti sebesar 2,5% per tahun kepada Indonesia sejak perjanjian itu diteken. Sayangnya rezim Soekarno keburu tumbang hingga pemberian royalti tidak pernah terlaksana. Itulah mengapa ia beranggapan adanya konspirasi besar-besaran terhadap penurunan Soekarno oleh Australia, "Sebelum jatuh tempo pembayaran royalti, Soekarno digulingkan," katanya.

Kalau memang benar AS berutang emas untuk apakah itu? Mengapa emas digunakan untuk mendukung pencetakan uang dolar. Penjelasannya kurang lebih seperti ini: Pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan.

Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut. Amerika Serikat baru menghentikan sistem Gold Standard pada tahun 1971. Dan pada tahun 2013 ini sudah tidak ada negara yang menggunakan sistem semacam itu.

Keyakinan Safari pun mendapat dukungan Permadi, mantan anggota DPR yang dikenal juga sebagai paranormal. Sebagian orang percaya, harta amanah Soekarno tak kecil namun memang hanya Soekarno yang tahu dimana harta tersebut disimpan. "Saat Soekarno berpidato di PBB, para Yahudi ortodoks dan Paus yakin, ia lah orang yang mampu membawa Indonesia sebagai mercusuar dunia. Maka mereka menyumbangkan uang kepada Soekarno sebagai investasi,"ujarnya.

Tetapi, dalam pemaparannya memang terdapat banyak kejanggalan, Safari tidak menjelaskan secara lanjut mengapa kemudian emas harta Soekarno tersebut tak boleh diperjual belikan. Hal ini juga menjadi perhatian Asvi Warman, peneliti senior LIPI, "Coba kalau memang benar, bawa dokumen The Green Hill Agreement ke arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)," tantang Asvi.

Beberapa tanggapan kontra pun datang dari para peserta diskusi yang rata-rata bergelar S3. Mereka menemukan logika berpikir yang aneh jika memang dokumen tersebut ada, mengapa Soekarno meninggal dalam keadaan miskin, dan mengapa anak-anak maupun ajudannya tidak ada yang tahu.

Asvi meragukan kebenaran buku 'Harta Amanah Soekarno' karya Safari ANS. Ia meragukan keotentikan data Safari yang mendukung penulisan buku tersebut. "Beberapa hal teknis yang krusial luput dari Safari ANS dalam mengetengahkan hasil riset itu, sama halnya seperti saya meragukan keotentikan supersemar, apakah dokumen ini juga otentik atau hanya salinan," kata Asvi.

Meski mendapat tentangan, Safari mengaku, dokumen tersebut sudah lolos banking system dan valid. "Sri Mulyani pernah mengatakan isu The Green Hilton Agreement merupakan pembodohan pada Kabinet Indonesia Bersatu, namun diam-diam para pejabat Indonesia datang ke UBS (Bank Swiss) untik mencairkan dana tersebut," ujar Safari.

Safari boleh saja berkeyakinan dokumen itu ada dan benar namun enigmatelah mengupas habis masalah ini. Membedah kejanggalan stempel dari Amerika Serikat, tandatangan Soekarno hingga tanggal penandatanganan perjanjian ini yang kuat dugaan palsu. Dan kesimpulan dalam situs ini bahwa dokumen palsu.

sumber: http://www.gresnews.com/berita/sosial/0085-harta-karun-soekarno-kenyataan-atau-khayalan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Ini, Jokowi Lantik Zumi Zola Jadi Gubernur Jambi

Desa Kaos

Kompleks Candi Muaro Jambi